Sabtu, 17 Desember 2011

Cyberspace

cyberspace, berasal dari kata "cyber" dan "space". cek kamus de buat tau arti harfiahnya haha. cyberspace itu sebuah ruang di dunia maya, atau yang orang awam kenal sebagai internet.

di ruang itu, didunia yang maya itu, terdapat kehidupan. gue juga rancu sama satu arti kehidupan yang didefinisiin kalo kita disebut hidup itu karena sel - sel manusia masih aktif dan bekerja. *fokus azka, plak!

cyberspace, seperti websites, jejaring sosial, blog, game, dan lain - lainnya, membuat kita merasa hidup didunia ini. apa yang gue sebut sebagai "second reality" atau "runaway reality". kenapa gue sebut realita, soalnya para usernya terlihat sangat hidup berada di jaringan ini, data - data 0 dan 1 ini. jumlah user facebook yang mencapai milyaran orang, ngebuktiin kalo banyak diantara kita yang gabisa hidup tanpa cyberspace. baru fesbuk aja loh, belum twitter, plurk, blogger, blablabla -_-

manusia sangat merasa hidup disini. kita berselancar kesana kemari, keliling dunia, bertemu dan ngobrol dengan macem - macem orang. emang sifat dasar manusia yang zoon politicon, selalu aja pengen berinteraksi dengan manusia lainnya. god bless us brain, and technology makes our life easier.

  • second reality
realita kedua! cyberspace ini begitu didewakannya bagi para netaholic. kita bisa jadi siapa aja didunia ini. jadi diri kita sendiri, jadi artis, atau bahkan ganti jenis kelamin. ga ngenet sakau. ga main game online, sakau. ga update facebook, twitter, sakau.ga chat sama temen - temen mig33; y!m, sakau. internet bisa jadi virus paling mematikan! ~_~
manusia pada dasarnya pengen eksis, pengen dikenal, karena tiap manusia adalah pribadi yang unik. jadi ya puguh we pada pengen eksis disini. yang udah eksis didunianya, pengen lebih dikenal lagi. yang ga eksis, pengen jadi eksis. dan cyberspace ini menjawab kebutuhan mereka. ga heran makanya kalo Mark Zuckerberg, pembuat facebook, dinobatin jadi orang kaya termuda didunia haha.

  • runaway reality
didunia maya ini kita bisa bebas ngekspresiin apa yang kita rasain. kita mo teriak, mo marah, mo sedih, semuanya kita tumpahin semua di cyberspace ini. ngerujuk ke poin pertama, kita share perasaan kita disini, dengan tujuan supaya orang lain tau apa yang lagi kita rasain. nyari simpati, nyari perhatian. pengen dibaca, pengen diliat. paling muak gue kalo liat ada yang update galau, terus kalo ada yang tanya lagi kenapa cuma dijawab "gapapa". wkwkw,, kalo gapapa ngapain nulis begituan nying :|
karena amat bebasnya didunia ini, cyberspace dijadiin solusi buat lari dari kenyataan hidup.

and, what a pity.. banyak dari kita yang terjatuh di jurang cyber ini. kita menganggap kalo "realita" ini adalah yang sebenarnya realita. kita menganggap dunia semu ini adalah dunia nyata. kebanyakan ini terjadi pada artis wannabe yang selalu pengen eksis, para curcolers yang pengen diperhatiin orang, para gamers yang gapunya temen didunia nyata. mereka ngerasain hal yang sama; kesepian. dan cyberspace ini jadi temen mereka, karena jutaan orang didalamnya juga punya hal - hal yang sama sepertinya. wkwkw, nulis apaan ya gw? sowatda, show must go on mamen.. :D

Selasa, 13 Desember 2011

Jazz - Sebuah Ideologi #1

Hingga saat ini musik jazz di tanah air terus berjuang untuk dapat menjangkau berbagai lapisan dalam masyarakat. Ironisnya musik ini belum mampu menjangkau seluruh lapisan, khususnya lapisan bawah. Bahkan ada sementara anggapan, kalau bukan stereotype, yang menyatakan bahwa jazz identik dengan gaya hidup lapisan menengah keatas.

Musik jazz ada kecenderungan hanya dipahami, dinikmati, dan dikonsumsi oleh orang-orang yang tergolong “gedongan” seperti kamu terpelajar, pengusaha, pejabat, dan selebriti. Sialnya lagi ada sementara anggapan bahwa karena musik jazz mempunya sofistikasi yang tinggi apabila maka ingin memahami orang harus memiliki intelegensia yang lebih dari pada pendengar musik lain. Argument inilah yang memperkuat dugaan mengapa jazz hanya dimiliki lapisan menengah ke atas.

Penjelasan yang perlu dikejar lebih lanjut adalah : Apakah musik Jazz itu?, Mengapa musik jazz yang lahir dari negeri asalanya lahir dalam kultur politik perbudakan setelah masuk ke Indonesia menjadi elit dan eksklusif? Betulkah sofistifikasi yang dimiliki jazz menurut intelegensia yang lebih dalam memahami bila dibanding dengan musik lain?


APAKAH MUSIK JAZZ ITU?

Musik Jazz lahir dari tangan-tangan kreatif orang-orang hitam yang mengalami penindasan dan perbudakan di Amerika pada akhir abad ke-18. Ekspreasi dari sebuah perlawanan terhadap sistem politik yang rasis dan menindas terwujud dalam cara bermusik dan gaya permainan orang-orang hitam Amerika. Sejarah telah mencatat bahwa perbudakan dan diskriminasi rasial di Amerika justru melahirkan musik-musik perlawanan seperti Spiritual, gospel dan blues. Gejala ini dapat diinterpretasikan sebagai sebuah resistensi budaya orang hitam terhadap Westernisasi, baik dari segi agama, kultur politik hingga cara bermusik, karena sebelum dibawa ke Amerika orang-orang hitam telah memiliki kebudayaan khas Afrika.

Pada awalnya spirit musik atau ideologi dibalik jazz adalah pembebasan diri orang Afro-Amerika dari belenggu struktur sosial-politik represif yang dituangkan dalam ekspresi nada, harmoni, dan gaya permainan bermusik. Sebagai contoh, ragtime yang menjadi titik awal perkembangan jazz klasik (march, waltz dan polka), swing merupakan modifikasi dari ragtime, free jazz merupakan reinterpretasi dari bebop dan world music merupakan dekonstruksi jazz mainstream. Dalam perkembangan lebih lanjut spirit jazz diinterpretasikan tidak hanya sebatas perlawanan politis, tetapi menjadi gerakan liberalisasi atau dekonstruksi bermusik dalam rangka mencari ruang gerak, alternatif cara, dan gaya permainan lain.

Akibat dari spirit Jazz yang dialektis, liberal dan dekonstruktif itu maka sebuah gaya permainan lama akan dinegasi oleh ide-ide bermusik yang baru sehingga timbul gaya-gaya permainan baru. Dalam hal ini Berend (1992) menggambarkan kronologi perkembangan jazz dalam tiga periode waktu dimana masing-masing periode melahirkan gaya-gaya permainan spesifik.

Pertama, periode jazz tradisional (1890-1940) melahirkan gaya-gaya permainan Ragtime, New Orleans, Dixieland, New Orleans in Chicago, Kansas City, Chicago, Swing. Periode jazz modern (1940-1980) memunculkan New Orleans and Dixieland Revival, Bebop, Cool, Hardbop, Free, Mainstream, Fusion. Periode jazz postmodern (1980-saat ini) memproduksi gaya-gaya Neobop, free Funk, Classicism, Neo-Classicism, No Wave dan World Music.

Puncak dari dekonstruksi dalam jazz terjadi pada tahun 1965-an yang ditandai denagn hadirnya free jazz. Gaya ini merupakan tonggak perkembangan jazz postmodern dengan karakter utama tonalitas bebas (free tonality); disintegrasi pada meter, beat dan simetri; masuknya musik etnis (world music); pemujaan terhadap intensitas; dan masuknya suara-suara alam khususnya dari hutan belantara (jungle sound). Pada dekade 80 dan 90, free jazz menjadi pondasi dari perkembangan fusion dan neo-Classicism, sedang mainstream dari jazz menjelma kedalam gaya permainan Classicism. Oleh karena itu jazz tidak lagi dapat didefinisikan semata-mata sebagai gaya perminan swing, bebop atau mainstream, tetapi sebagai sebuah kebudayaan bermusik yang lebih canggih dan plural.

Ideologi jazz yang bersifat pembebasan, liberal, demokratis dan dekonstruktif terhadap kebekuan gaya-gaya permainan sebelumnya adalah merupakan sifat kritis yang perlu juga dipahami dan diinternalisasi oleh penggemar Jazz kalau mereka ingin mengerti apa itu Jazz. Tanpa sosialisasi dari sifat kritis musik Jazz maka para penggemar Jazz justru dapat terjebak dalam cara sosialisasi yang dikembangkan saat ini oleh “rezim industri musik” sehingga jazz menjadi elit dan eksklusif. Rezim industri musik cenderung menjual gaya-gaya permainan jazz yang mudah dipasarkan tanpa peduli apakah gaya-gaya permainan yang ditampilkan merupakan gaya-gaya permainan sentral dalam perkembangan jazz atau hanya pinggiran. Bahkan rezim ini cenderung mengeksploitasi simbol modernitas, kehidupan kampus dan eksklusifme dalam memasarka musik jazz.

Sebagai contoh merebaknya jazz jenis fusion di tanah air diduga akibat dari cara sosialisasi seperti itu.
Sedang argumen yang mengatakan bahwa jazz memiliki sofistikasi sehingga memerlukan kapasitas intelegensia yang lebih tinggi dari pada memahami musik non jazz adalah sebuah klaim yang sewenang-wenang. Musik tidak semata-mata di pahami melalui rasio tetapi juga dapat melalui rasa dan cenderung lebih merupakan akibat dari kostruksi sosial sebuah komunitas.

Jadi persoalannya bukan terletak pada sofistika yang dimiliki musik jazz tetapi lebih pada “relativitas budaya” dalam bermusik. Karena perkembangan musik jazz di tanah air lebih merupakan bentuk transplantasi budaya maka muncul sebuah fenomena yang memprihatinkan dalam sosialisasi jazz, yaitu hearing without understanding dan playing without doing.

[Down Beat, Jazz Book (J.E.Berendt)]

Minggu, 11 Desember 2011

Intersection of Life

gue banyak belajar dari musisi senior. attitude, manner, mindset, habbit, gue analisis, disamping style mereka bermusik, memainkan musik. can i compare, even surpass them? itu pertanyaan terbesar gue saat ini. and perhaps i'm the silliest person in the world to think i compare now. what a deadly sins to have. i'm just a little kid from yesterday, a chick who just hatch from egg. what i've got today is so much worthy :)

band gue lagi stagnan sekarang, ga maju, ga mundur. ga vakum juga. dan ini mungkin menyebabkan para membernya goes crazy. dan chit - chat bareng tommy tadi bikin gue realized something. apa yang ditakutin dicky emang bener. tommy mulai jauh.but i think it's ok, normally. tubuh kita cuma satu, gabisa membelah diri kaya amoeba. so let's take our decision wisely. entah cuma pikiran lebay gue aja apa gimana, gue ngerasa band - band disini banyak yang punya masalah intern yang mengancam bubar. selama sebulan ini juga
ditengah stagnannya band gue, gue ngerasa sepi, gue ngerasa sendirian. jadi bassist cabutan sana - sini. ngelacur ambil job. gue jadi kepikiran kalo liat para musisi senior. they still exist, but PERSONALLY. gabawa band, ada event, orangnya beda - beda. comot sana comot sini. gue jadi penasaran, how can they survive up till now individually. mereka musisi, pastilah dulu punya band. lalu apa yang terjadi di band mereka dulu? ko sekarang pada sendiri - sendiri? so much questions inside my head.

dan gue coba analogiin ke keadaan yang gue alemin sekarang. it's naturally for homeband (band cafe). hampir semua anak ben kafe yang seumuran gue, punya kehidupan ganda. disamping ngeben, hampir kebanyakan mereka masih kuliah. ada beberapa juga yang udah kerja. yang masih kuliah ini yang labil. mereka, termasuk gue, masih belum nyentuh realita hidup sepenuhnya. hidup masih ada yang nanggung, belum hidup mandiri. dan ketika udah lulus kuliah, what next? tentu aja cari kerjaan. cari makan dari ngafe - ngafe aja mah ga bakal cukup di kota ini. fuck buat para EO. OMR musisi cirebon, MENYEDIHKAN. jadi musisi idealis apalagi. musik mereka bisa terus idup, tapi amat - sangat susah buat ngidupin diri.

Kehampaan - sebuah postulat

finally, i've found it!!

gue akhirnya temuin hal sebenernya dibalik "kehampaan" yang gue alemin sekarang. selama ini gue ngga sadar, diri gue dikuasain hati secara perlahan. begitu lembutnya sampe - sampe gue ga ngerasain, sampe akhirnya pas wedding tadi gue di knock down. TOTALLY KO!

hati itu subyektif, dan itu bikin gue kolaps. pikiran - pikiran gue dipenuhi sama hal - hal personal. gue ambisius, bukan lagi fokus. gue songong, bukan percaya diri. diri gue dibawa jauh dari realita, menolak realita yang ada.  i should keep my heart in silence.

dan chit - chat sama mas yoko tadi bikin otak gue sibuk lagi, ngalihin gue dari hal - hal personal. yes, the reason why you feel so empty is when your mind think nothing. your mind got beaten with heart which only think about dreams. it makes you fragile, even for a silly-little thing. just fucking shut up my heart!!

Sabtu, 10 Desember 2011

Azka's World - sebuah cerpen filsafat

BIP! BIP!
Dinda, ada acara ga? Ayo kongkow ramean bareng anak – anak di poster

Ga ada. Yaudah aku mandi dulu nanti kesana

Cuaca mendung, sepertinya akan turun hujan. Mending bawa payung deh, pikirnya. Dinda pun berangkat ke poster.
Setibanya disana, ia langsung duduk bergabung dan memesan minum. Ih, kayanya kenal deh sama yang nyanyi, pikirnya. Dan memang benar, the art sedang perform reguler disana. Tapi, ada yang ganjil. Ko bassisnya lain. Lewat bahasa isyarat ia menyapa imaniar dan bertanya si azka kemana. Imaniar yang sedang menyanyikan lagu hanya membalasnya dengan senyum dan melambaikan tangan. Dinda lalu asyik ngobrol dengan teman – temannya.

Ketika break session, imaniar datang menghampiri dinda.
Sama siapa? Tanyanya.
Ini sama temen – temen kelas, lagi bosen juga dirumah jadi ikut aja deh. Oh iya, ko bassisnya beda? Si azka kemana? Ujar dinda. Imaniar terdiam.
Kenapa im? Imaniar menghela napas panjang. Oh, si azka udah ga sama the art lagi, jawabnya.
Keluar? Ngeben sama orang lain apa? Kobisa? Tanya dinda penasaran.
eh nda, ice coffee disini enak loh, udah cobain belum? kata imaniar sambil tertawa.
Ye, ditanya malah ngelawak. Jawab dong! Dinda terus mendesak. Teman – temannya juga menghentikan obrolan, ikut penasaran juga.
Sini deh, kita ngobrol dibelakang aja, ajak imaniar. Dinda manut ikut dia kebelakang.

Azka udah ga ngeben lagi, kata imaniar setelah mereka duduk di kursi.
Masa? Dia kenapa emang?
 Si azka sakit. Wajah imaniar langsung muram.
Sakit apa? Kenapa mukanya jadi sedih gitu? Dinda makin penasaran.
Dia gila nda, jawab imaniar singkat.
Ahaha, emang udah dari dulu kali, dinda tertawa.
serius, nda. jawab imaniar pendek.
Maksudnya gimana sih?
Iya, dia sekarang gila, ga waras.
wah, boong nih.
Serius. Imaniar menatap dinda dalam – dalam, membuktikan dia sedang serius. Ada di rumah sakit jiwa dia sekarang. Lanjutnya lagi.
Eh, jadi beneran?? Dinda terperangah tidak percaya. Kenapa bisa?
Gatau, balas imaniar pendek.
Ah, ga percaya ah. Bercandanya jelek nih!
yaudah kalo ga percaya, liat sendiri aja sana. Di RSJ xxx Bandung.
jawab imaniar sambil berdiri.

Niga, ayo main lagi! Teriak diki dari depan.
Nanti dilanjut lagi ya nda. ngamen dulu cari duit hahaha. Bbm.an aja okeh!
Dinda tidak menggubris. Wajahnya penuh dengan tanda tanya.

Eh, aku pulang duluan ya, ujar dinda pamit ke teman – temannya.
Loh, kenapa nda? baru juga jam Sembilan, masih sore.
mendung banget nih, takut ujan, jawabnya asal.
Nda, tadi ngobrol apa sama imaniar? Si azka kemana? Tanya ajeng yang merasakan gelagat yang aneh dari sahabatnya itu. Kamu gapapa kan?
Ngobrol soal event aja ko. Engga ada apa – apa. Si azka lagi sakit katanya. Aku pulang duluan ya.
Sini kuanterin aja nda, kata ryan.
Engga usah yan, makasih. Aku pulang sendiri aja hehe. Sahutnya sambil tersenyum hambar. Dinda pun menyetop becak dan pulang kerumah.




Kata – kata imaniar terngiang ditelinganya, lagi dan lagi. Gila? Dinda masih tidak percaya. Lamunannya buyar ketika pintu kamarnya diketuk.
Sudah makan belum? Tanya mamanya.
Udah ko mah, tadi bareng temen – temen diluar. Jawabnya bohong. Padahal di kafe tadi dia tidak makan apa – apa.
Yaudah kalo gitu. Tidurnya jangan malem – malem ya. Mama udah buatin susu buat kamu, ada di kulkas. Nanti diminum ya. Kata mamanya sambil menutup pintu. 

Eh, mah! Sahut dinda tiba – tiba.
Kenapa nda?
Besok dinda boleh ngga pergi ke bandung? ngga nginep ko mah, sore juga sampe sini.
Tumben mendadak? Jawab mamanya. Emang mau ngapain ke bandung?
Tadi diajakin temen – temen kampus mah. Sekalian mau nengokin temen juga. Boleh ya mah? Pinta dinda.
Iya, tapi hati – hati di jalan ya. Itu susunya diminum sekarang aja terus langsung tidur, suruh mamanya.
Iya mah, jawab dinda sambil lompat dari kasur. Aku sayang mama! Teriaknya sambil memeluk mamanya. Ia beranjak ke dapur untuk meminum susu, buatan orang yang paling dicintainya di dunia ini.

Mah, aku berangkaaaaaat! Teriaknya setelah selesai mengikat tali sepatu. Mamanya muncul dari balik pintu.
Iya, pokoknya hati – hati dijalan dan selalu jaga diri, pesan mamanya.
Iya mah, aku sayang mamah! Mau titip apa? Tanya dinda.
Mau anak bungsu mama ini selamet sampe rumah lagi aja. Jawabnya tersenyum.
Ih, mama ganjen deh haha. Aku pergi ya, assalamualaikum.
Waalaikumsalam.. hati - hati dijalan, pesan mamanya.




Suster, bener ada pasien yang namanya azka rosyada disini? Tanya dinda kebagian resepsionis.
Sebentar ya mbak, saya cek dulu… jawab suster sambil melihat buku daftar pasien.
 ada mbak.
Ha? Seriusan ada suster? Dinda kaget.
Iya mbak ada. Jawab si perawat.
Dia dimana ya sus sekarang? Boleh saya nemuin dia?
Boleh kok. Sekarang memang jam besuk. Nanti biar diantar sama mbak devi ya. Jawabnya.
Mari mbak, saya antar. Ajak devi.

Itu mbak, orangnya. Tunjuk devi ke orang yang sedang duduk di bangku sendirian. Posisinya membelakangi jadi tidak kelihatan mukanya.
Beneran itu si azka? Tanyanya masih tidak percaya.
Bener mbak. Oh iya kalo ada apa – apa saya ada di ruang resepsionis. Jangan terlalu intens sama pasien ya mbak, pesannya.
Iya teh devi, makasih yah, jawab dinda. Ia lalu berjalan perlahan kearah bangku, lalu duduk disitu. 

Wajahnya tidak terlihat, tapi dia tahu jika itu memang benar si azka. Gitarbass yang sedang dia mainkan sama persis seperti waktu azka menunjukkan padanya dulu.
Keadaan hening. Dinda tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Pikirannya kacau, rumit. Antara tidak percaya dengan apa yang ada dihadapannya. 

Kamu azka? Tanyanya setelah terdiam lama.
Sunyi, tidak ada jawaban. Orang itu masih asyik dengan mainannya.
Ka, panggil dinda lagi.
Masih tidak ada jawaban. Kemudian si azka tertawa, lalu diam lagi. Dinda makin pusing dengan isi pikirannya sendiri.
Azka oy! Panggil dinda setengah berteriak sambil meraih tangan azka agar ia melihat kearahnya. Azka menatapnya dingin tanpa ekspresi.
Kamu beneran azka kan? Tanya dinda pelan. Tidak ada respon. Tiba – tiba azka tertawa lagi sambil memalingkan muka darinya.
Jawab aku azka, kamu kenapa? Dinda memandangnya dengan tatapan tragis. tidak percaya orang yang ada dihadapannya ini gila.

Kamu cantik hari ini, tiba – tiba azka ngomong sendirian.
Ha? Apa ka? Tanya dinda. Dia masih belum menyerah untuk mencoba berkomunikasi.
iya, kamu cantik hari ini, ujar azka sambil mengangkat gitarbassnya tinggi – tinggi.
Lah sih ngomong sama bass, kirain sama aku, kata dinda dalam hatinya. Ia lalu mulai percaya jika azka memang benar – benar sakit. 
Kamu kenapa sih, ka? Tanyanya pelan.
aku ga kenapa – kenapa kok. Tiba – tiba azka menjawab, dengan masih asyik dengan mainannya. Alis dinda naik. Pikirannya runyam.
Ko kamu bisa jawab aku? Kamu denger aku? Tanya dinda hati – hati.
Denger dong, kan punya telinga, jawab azka singkat, masih dengan cara berbicara tidak menatap dinda.
???? kamu sehat kan ka? Kamu ga gila kan? Liat aku sini! dinda berteriak. Azka langsung membekap mulut dinda dengan satu tangan.
Zz jangan teriak – teriak, ntar perawat pada curiga. jawab azka. Dinda mengangguk pelan tanda mengerti. Azka melepaskan bekapannya. 

Jadi, kamu ga gila. Terus kenapa bisa ada disini? tanya dinda penasaran.
Ceritanya panjang.
Aku punya kuping yang bagus ko!
Hahaha,bodoh. azka tertawa.
Ah, shit! dikatain bego sama orang gila! Dinda misuh – misuh. Azka tertawa lagi.
Ceritain pokonya ngga mau tau.
Jenuh aja nda,..
Jenuh kenapa? Tanya dinda lagi.
Ah kamu, orang mau cerita dipotong terus. Sayang spasi halaman nih!
Iya maaf, lanjutin.
Formal bener, kalem aja nda wkwkwkw. jenuh sama idup.
Kenapa jenuhnya?
Hampa idupku yang sekarang. Ga sedih, ga seneng. Ga ada cita – cita yang bisa dikejer lagi. Stagnan, terjebak di status quo.
Cari hal baru dong! Rumit deh ya.
Iya kalo ngomong doang mah ngga rumit ya. Udah aku coba macem – macem. Yet still chained with nothingless again.
Terus kenapa bisa sampe ada disini? ga segininya juga kan?
Mau cari hal baru aja, dengan melenyapkan semua yang ada di masa lalu dan masa kini.

Nihilisme.. dinda berkata pelan ke dirinya sendiri.
Wah tau juga kamu soal nihilisme?
Aku tau sedikit soal beberapa teori – teori filsafat modern. But somehow..
Apaan?
Terlalu jahat kamu begini ka. Ke hidup kamu, ke badan kamu, ke semua orang disekitar kamu. Kamu ga mikir gimana perasaan orang – orang yang sayang sama kamu? Orang tua kamu, temen – temen kamu, band kamu.
Azka tersenyum. Aku pikirin semua itu kok,  jawabnya.
Terus?
It can’t be helped.
Wah kamu gila beneran ka, ckck.
Azka tertawa keras. Ahahaha, mungkin sampe tahap ini bisa dibilang begitu. Aku Cuma ingin terlahir kembali, punya kehidupan baru.
Begini mah bukan terlahir lagi, tapi lari dari kenyataan hidup. Pengecut.

Ahaha, makasih. I’ll reward it as compliment then. Aku benci matahari pagi, tanda hari telah berganti, yet I still didn’t do anything. I just wanna live for today. Apa yang ada saat ini, apa yang ada didepan mata. Bebas ko mau ngejudge aku apa, masing – masing punya opininya sendiri, punya keabsolutannya sendiri. Aku plural orangnya, meyakini kalo kebenaran orang lain setara benarnya dengan dengan kebenaran yang kuyakini. Tidak ada yang kafir didunia ini, yang ada hanya para pembuhuh dan penjajah ide.

Dinda tertegun. Maaf.. ujarnya pelan, menyadari jika kata – katanya tadi terlalu offense.
Ye, woles aja hahaha. Jawab azka sambil menjitak kepalanya perlahan, mencairkan suasana.

Then, what will you do from now on? Tanyanya.
Flowing aja. Let it happen. Kemaren jadi anak band, hari ini jadi orang gila, mungkin besok jadi presiden, who knows.. heheh. ia tertawa lagi, masih dengan cara berbicara yang tidak menatap dinda. Banyak kamera pengawas disini. azka berhati – hati agar tidak ketahuan. Selama ini ia memang seringkali dinyatakan normal oleh psikiater yang menanganinya.

Ridiculuous, utopis banget,potong dinda cepat.
Emang sih, tapi yang utopia ini bisa kujadiin realita seperti sekarang ini. Why I’m here is fuckin’ real, lanjut azka lagi. Ga ada yang gabisa di dunia ini. Batasan eksis karena ide kita membuatnya jadi nyata, tambahnya.
Kamu bicara seolah – olah kamu sang Alpha, kata dinda. Kamu ga percaya sama Tuhan ya? Sepertinya kamu menganggap kamu itu sempurna tanpa cacat.
Aku percaya Tuhan ko nda. jawab azka. Dan bukankah memang sudah sifat alamiah manusia, menganggap dirinya sempurna? Ide manusia,sempurna tanpa celah bagi dirinya sendiri, absolut. Tuhan juga ga menampikkan hal ini. Tuhan selalu menyuruh manusia untuk bersyukur adalah bukti bagaimana segalanya itu sempurna. 

Semakin rumit saja, you must be crazy now, kata dinda sambil memegangi kepalanya. Azka tertawa, sambil tetap asik dengan gitarbassnya.
Aku ga nyuruh kamu buat ngerti, buat ikut dalam alam ideku ini nda. yang terpenting adalah bagaimana menghargai pendapat orang, seburuk, seaneh apapun itu di ide kita.
I got that, tapi tetap saja ini aneh. Terus kenapa ini bass masih ada? Bukannya kamu melenyapkan semua yang ada pada masa lampau? Sesuai nihilisme..

Heheheh, kamu jadi mirip pembawa wahyu deh, yang ingin menyelamatkan orang dari kesesatan, candanya. Satu hal. Menjadi fanatik adalah hal terbodoh. Itu akan mengkotakkan kita dalam kotak terkecil, dan terisolasi. Kita menjadi budak ide. Akal adalah alasan manusia eksis.si dnda ini adalah alasan akalku ada, filterisasi segala apa yang ada. Ambil yang baik – baik saja. Tapi jangan tolak sisi jeleknya.

Lagipula, tambahnya. Hanya bagian ini yang tidak bisa aku lenyapkan. Di dnda ini terkandung sejatinya aku. Sampai kapanpun, aku masih pemusik. And for realize that I’ve ever being so ambitious, so focus to get what I’ve want. Saat – saat terindah dimana aku menikmati jatuh bangunnya keadaan untuk mencapai sesuatu, sebuah proses, yang melahirkan sebuah harapan akan hari esok. Sebuah keadaan dimana subjektifnya hati lebih dominan daripada akal yang objektif. Sangat indah.. dan kuharap bisa menemukan hal seperti ini lagi, in this fuckin’ nothingless.
Oh ya nda, ujar azka sambil mengulurkan spidol. Can I get your handmark on this bass? Like I always ask you. Pintanya sambil tersenyum.

Dinda tidak menjawab, hanya tersenyum sambil mengulurkan tangannya untuk menerima spidol itu. Namun tidak kunjung sampai, seolah – olah jaraknya ribuan tahun cahaya. Segalanya berubah menjadi lambat. Sangat lambat.
Kemudian dunia jadi gelap.



Kepala gue pusing. Gue bangun sambil megangin kepala yang sakit sebelah. Pas udah bisa nguasain diri, gue liat keadaan sekeliling. Ini kamer gue. Sukur, cuma mimpi. Mimpi paling mengerikan yang pernah gue rasain.
Gue ambil dnda, terus puter lagu kenceng – kenceng. Fuck skill lets rock!



Catetan kaki: semoga yang lagi apes, ketimpa sial baca cerpen ga bermutu ga karuan ini, paham mainpointnya h1h1h1h1h1 :D

Senin, 05 Desember 2011

life is a mystery

abis nonton KARIMAKE band di gtc. lagu - lagunya jadul semua. jadi ngegalau, dengerin lagu - lagunya, audiensnya. udah pada bapak ibu, kakek nenek.semua punya masa, punya waktunya. gue jadi mikir, gimana gue sepuluh, duapuluh, tigapuluh taun kedepan? apa udah di alam kubur, ato kalo belum, punya idup yang gimana?

life is a mystery. and when we start think about it, always ended up with nothingless.

Kamis, 01 Desember 2011

November Ends

huhuhu.. november ends. the most beautiful month in the world. kenapa? karena bulan ini suasananya enak banget, sering ujan. asik dah buat galau - galauan hehe. dibulan ini juga biasanya gue review daftar wishllist selama setahun. mana yang udah kecapai, mana yang belum. soalnya bentar lagi akhir tahun :)

aaaa, gue mau jalan - jalan naik bis keluar kota kalo ujan - ujan begini. sambil dengerin lagu - lagu britpop cewe yang unyu - unyu. seems amazing heheh. dibulan ini juga gue banyak banget ngambil keputusan yang berani. yeah, i'm moving on! gue ngerasa jenuh sama aktifitas. gue muak sama ngajar, gue muak bangun pagi. gue muak daily habbit yang online, gaming, begadang. gue muak dengan kesendirian!! i want everything new. i want to be the new me. gue yang caring ke orang lain, gue yang gamau sendirian. gue yang mau ngebuang jauh - jauh keegoisan. i wanna reborn again. fresh, and full of happiness.

yet, i wanna feel what is love again. udah lama gue ga jatuh cinta. udah hampir lupa gue gimana caranya pedekate sama orang. ga ninggi, but this is the fact. girls comes first to my life. dan akhirnya mereka juga yang pergi, pundung ga gue ladenin heheh. bukannya jual mahal, tapi gue coba selek tif, apalagi ini urusan hati. gaboleh main - main, daripada bikin dosa nangisin anak orang. lets cocky a little bit: kenapa harus puas sama nilai tujuh kalo kita bisa dapetin nilai sepuluh?

and now that i found you, i feel it. i feel what love is. you had everything i want to. i want you, yet i love you. but i don't force you to love me too. let everything flowing into hearts. i don't wanna look on the past. this is me, the new me. the man who loves you so much. i feel you and close to you. let me closer, let me fade your tear away. i wanna share this fresh air together with you.

perhaps i'm stained with sins. sins of my past. but please, dont look on that. look at me now. these eyes are wanting you so much. here i am, standing at your door, waiting for your love whispering me. because it's you, the reason of my joy.

#apabangetdeh :p